Apa Itu Pipsing?
Pipsing adalah strategi trading jangka pendek yang memanfaatkan fluktuasi nilai tukar mata uang, dengan fokus pada persentase poin atau pip. Pip sendiri adalah singkatan dari Percentage In Point, yang dihitung sebagai 1/100 (0.0001). Strategi ini memungkinkan trader untuk membuka dan menutup posisi dalam waktu singkat, seringkali hanya beberapa menit, dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga yang minimal.
Beda Pipsing vs. Scalping:
Meskipun Pipsing dan Scalping keduanya adalah strategi trading jangka pendek, terdapat perbedaan mendasar dalam pendekatan dan tujuan keduanya.
Scalping:
- Berfokus pada perolehan profit dari pergerakan harga yang sangat kecil.
- Memanfaatkan spread yang rendah dan mencoba mengambil keuntungan dari pergerakan harga intra-day.
- Waktu hold posisi biasanya sangat singkat, bahkan hanya beberapa detik.
Pipsing:
- Memanfaatkan fluktuasi nilai tukar mata uang untuk meraih keuntungan, terlepas dari arah pergerakan harga.
- Bukan hanya mencari profit dari spread, tetapi juga dari perubahan nilai poin atau pip.
- Waktu hold posisi bisa lebih fleksibel, tetapi tetap dalam jangka waktu pendek, seringkali beberapa menit.
Penerapan Strategi Pipsing:
1. Pasang Stop Order yang Pendek:
- - Tentukan stop order secepat mungkin dengan harga pembukaan pasar untuk mengurangi risiko.
2. Keuntungan Minimum dari Setiap Eksekusi:
- - Karena keuntungan dari setiap posisi kecil, jangan ragu untuk menutup posisi dengan cepat.
- - Hindari menahan posisi terlalu lama, karena profit dapat terhapus oleh spread.
3. Segera Tutup Posisi yang Merugi:
- - Jangan menahan floating loss dengan harapan harga akan memantul.
- - Segera tutup posisi yang merugi tanpa penyesalan.
4. Pilih Pasar yang Sedang Trending:
- - Pipsing direkomendasikan saat kondisi pasar sedang trending.
- - Perhatikan berita fundamental untuk menghindari trading saat pasar flat.
5. Jangan Terlalu Serakah:
- - Jangan mencoba terlalu banyak instrumen sekaligus.
- - Fokus pada satu pair mata uang terlebih dahulu dan pelajari pergerakannya.
6. Deposit Minimal:
- - Pipsing bisa dimulai dengan deposit kecil, tetapi pastikan broker menyediakan leverage yang cukup tinggi.
Kekurangan Strategi Pipsing:
1. Kesulitan Meraih Pendapatan Konsisten:
- - Pergerakan harga yang sulit terbaca akibat berita fundamental dapat menghambat pendapatan konsisten.
2. Hambatan Psikologis:
- - Risiko kerugian yang tinggi, terutama pada fluktuasi harga tipis, dapat menguji kesabaran dan ketahanan psikologis trader.
3. Tidak Efektif pada Pasar Sideways:
- - Strategi Pipsing kurang efektif saat pasar tidak menunjukkan tren yang jelas, karena fluktuasi harga sangat kecil.
Tips Trading Pada Strategi Pipsing:
1. Gunakan Time Frame Rendah:
- - Gunakan Time Frame M1-M15, dengan Time Frame lebih tinggi hanya untuk konfirmasi tren.
2. Minimalisir Risiko:
- - Jangan terlalu agresif dalam membuka posisi, dan tetapkan batasan harian sesuai kemampuan ideal Anda.
3. Kualitas Lebih Penting dari Kuantitas:
- - Fokus pada kualitas trading daripada mencoba membuka terlalu banyak posisi dalam satu hari.
4. Pilih Waktu Trading yang Tepat:
- - Pilih waktu trading saat pasar sedang trending untuk memaksimalkan peluang keuntungan.
5. Eksperimen dengan Instrumen Tertentu:
- - Pelajari satu pair mata uang terlebih dahulu sebelum mencoba instrumen lain.
6. Lakukan Uji Coba pada Akun Demo:
- - Sebelum menerapkan strategi Pipsing secara riil, uji coba pada akun demo untuk mengasah keterampilan dan strategi Anda.
Strategi Pipsing menawarkan potensi keuntungan yang cepat, tetapi juga membawa risiko yang tinggi. Kesabaran, kecepatan dalam pengambilan keputusan, dan manajemen risiko yang baik sangat penting dalam menerapkan strategi ini. Dengan pemahaman yang mendalam dan uji coba pada akun demo, trader dapat mengoptimalkan peluang keberhasilan dalam memanfaatkan fluktuasi nilai tukar mata uang dengan strategi Pipsing.
.jpg)
