Dalam price action trading, formasi reversal bar seperti pin bar reversal dan fakey (false) reversal bar sering digunakan untuk mengidentifikasi potensi pembalikan arah harga. Berikut adalah karakteristik dan contoh-contoh dari kedua formasi tersebut:
Pin Bar Reversal:
- Harga open dan harga close pin bar berada di dalam atau sangat dekat dengan range harga bar pertama dan bar ketiga.
- Harga open dan harga close pin bar saling berdekatan, semakin kecil jaraknya semakin bagus.
- Ekor pin bar (garis panjangnya) keluar menonjol di antara kedua bar yang mengapitnya, semakin panjang ekornya semakin akurat.
Fakey (False) Reversal Bar:
- Formasi bar fakey (false) menunjukkan penolakan pada level-level kunci (support/resistance) yang dianggap signifikan. Ini terjadi ketika ada inside bar, diikuti oleh bar false break yang terbentuk dan ditutup pada level range inside bar. Titik masuk bisa dilakukan pada bar berikutnya ketika harga bergerak melewati level tertinggi inside bar (atau level terendah untuk fakey downtrend/bearish).
- Entry point bisa pada bar berikutnya saat bergerak melebihi level tertinggi inside bar (atau level terendah untuk fakey downtrend/bearish).
Contoh Formasi Reversal Bar:
- Contoh formasi double pin bar (dua pin bar yang terjadi secara berurutan) pada GBP/USD menunjukkan sinyal sell yang cukup valid. Entry order sell bisa dilakukan setelah double pin bar selesai terbentuk dengan risk/reward ratio yang cukup tinggi.
Dengan memperhatikan karakteristik dan contoh-contoh tersebut, trader bisa menggunakan formasi reversal bar sebagai sinyal untuk entry dan exit dalam trading forex. Penting untuk menggunakan time frame yang cukup tinggi, seperti daily atau minimal 4-hour, untuk meningkatkan akurasi sinyal trading. Dengan pendekatan yang simpel namun efektif seperti ini, trader bisa menghindari kebingungan yang disebabkan oleh penggunaan terlalu banyak indikator teknikal.