Sistem scalping adalah strategi trading yang fokus pada perolehan profit kecil dalam waktu singkat dengan melakukan banyak transaksi setiap hari. Untuk trader pemula, memahami dan menerapkan teknik scalping memerlukan pemahaman mendalam mengenai aspek-aspek dasar dan praktik yang efektif. Artikel ini akan membahas berbagai hal penting yang perlu Anda ketahui tentang scalping, dari pengertian dasar hingga teknik praktis.
1.
Apa Itu Scalping?
Scalping adalah teknik trading jangka pendek yang bertujuan untuk
memperoleh keuntungan dari pergerakan harga kecil, biasanya dalam kisaran 5-10
pips per transaksi. Scalper membuka dan menutup posisi dalam waktu
singkat—dari beberapa detik hingga beberapa menit—dalam satu hari.
Karakteristik
Scalping:
- Keuntungan Kecil:
Fokus pada profit kecil per transaksi.
- Frekuensi Tinggi:
Melakukan banyak transaksi setiap hari.
- Waktu Singkat:
Menahan posisi untuk waktu yang sangat singkat.
- Kepatuhan pada Strategi: Memerlukan disiplin dan strategi yang jelas.
Contoh Scalping:
Time
Frame |
Pola
Harga |
Aktivitas
Scalper |
1-Minute |
Fluktuasi Kecil |
Open dan Close Posisi Cepat |
5-Minute |
Trend Singkat |
Mengambil 5-10 Pips dari Fluktuasi |
2.
Pengetahuan Dasar Mengenai Sistem Scalping
A.
Definisi dan Praktik Scalping
Menurut Investopedia, scalping
adalah "Sebuah strategi trading yang mencoba untuk membuat banyak
keuntungan dari perubahan harga yang sedikit."
Definisi Praktis:
- Trading Jangka Pendek: Scalper membuka posisi dan menutupnya dalam waktu
singkat.
- Profit Kecil, Volume Tinggi: Mencari keuntungan kecil dari fluktuasi harga dengan
melakukan banyak transaksi.
- Kebutuhan Kecepatan:
Memerlukan reaksi cepat dan konsentrasi tinggi.
B.
Persyaratan untuk Scalping
1.
Pilih Broker yang Tepat
- Izin Scalping:
Pastikan broker Anda memperbolehkan scalping.
- Spread Kecil:
Pilih broker dengan spread rendah, karena spread besar akan mengurangi
profit Anda.
- Kuotasi Harga 5 Digit: Pilih broker yang menggunakan kuotasi harga 5 digit
untuk akurasi harga yang lebih baik.
- Koneksi Internet Stabil: Pastikan koneksi internet Anda cepat dan stabil.
2.
Platform dan Eksekusi
- Kecepatan Eksekusi:
Pilih platform yang menawarkan eksekusi order cepat.
- Test Platform:
Lakukan uji coba pada demo account untuk memastikan kecepatan eksekusi.
Kriteria
Broker |
Deskripsi |
Izin Scalping |
Broker harus memperbolehkan teknik
scalping. |
Spread Kecil |
Spread rendah untuk meningkatkan
profit. |
Kuotasi Harga 5 Digit |
Pilihan untuk akurasi harga lebih
tinggi. |
Koneksi Internet |
Koneksi yang stabil dan cepat
untuk eksekusi order. |
3.
Waktu Trading yang Tepat
- Sesi Asia:
Cocok untuk scalping.
- Menjelang Sesi Eropa dan Amerika: Waktu dengan volume trading tinggi.
Jam Trading:
Sesi |
Waktu
WIB |
Sesi Asia |
07:00 - 16:00 WIB |
Sesi Eropa |
12:00 - 15:00 WIB |
Sesi Amerika |
20:00 - 22:00 WIB |
Tips Waktu Trading:
- Hindari trading saat berita high impact, kecuali Anda
menggunakan strategi news trading.
3.
Teknik dan Indikator untuk Scalping
A.
Indikator yang Digunakan dalam Scalping
- Moving Average (MA)
- Moving Average:
Mengidentifikasi trend jangka pendek.
- MA untuk Scalping: Gunakan Simple Moving Average (SMA) atau Exponential
Moving Average (EMA) untuk timeframe 1-5 menit.
Contoh
Setting MA:
Indikator |
Periode |
Jenis |
MA |
5, 10, 20 |
EMA atau SMA |
- Bollinger Bands
- Bollinger Bands: Mengidentifikasi volatilitas dan potensi pembalikan
harga.
- Setting:
Periode 20, Deviasi 2.
Contoh
Setting Bollinger Bands:
Indikator |
Periode |
Deviasi |
Bollinger Bands |
20 |
2 |
- Relative Strength Index (RSI)
- RSI:
Mengukur kekuatan dan kelemahan tren.
- Setting:
Periode 14, Level 30 dan 70.
Contoh
Setting RSI:
Indikator |
Periode |
Level |
RSI |
14 |
30, 70 |
- Stochastic Oscillator
- Stochastic:
Mengidentifikasi kondisi overbought atau oversold.
- Setting:
K-period 14, D-period 3.
Contoh
Setting Stochastic Oscillator:
Indikator |
K-period |
D-period |
Stochastic |
14 |
3 |
B.
Teknik Trading Scalping
1.
Entry dan Exit
- Entry:
Masuk pada sinyal dari indikator teknikal.
- Exit:
Tutup posisi setelah mencapai target profit atau stop loss.
Contoh Strategi Scalping:
Sinyal
Masuk |
Kondisi |
MA Cross |
Ketika MA periode pendek melintasi
MA periode panjang. |
Bollinger Bands |
Masuk pada bouncing price dari
band luar. |
RSI Overbought/Oversold |
Buy jika RSI < 30, Sell jika
RSI > 70. |
2.
Risk Management
- Stop Loss:
Tetapkan stop loss untuk membatasi kerugian.
- Take Profit:
Tentukan target profit yang realistis.
Contoh Risk Management:
Order |
Target
Profit |
Stop
Loss |
Buy |
5-10 Pips |
5-10 Pips |
Sell |
5-10 Pips |
5-10 Pips |
C.
Kesalahan Umum dalam Scalping
- Overtrading:
- Jangan terlalu sering membuka posisi. Fokus pada
kualitas sinyal.
- Tidak Mengikuti Rencana Trading:
- Ikuti strategi dan jangan tergoda untuk membalas
kerugian.
- Mengabaikan Berita Ekonomi:
- Berita besar bisa mempengaruhi volatilitas pasar.
Rencanakan trading Anda.
4.
Apakah Anda Cocok Menjadi Scalper?
Scalping bisa menjadi strategi yang
efektif, tetapi juga memiliki tantangan tersendiri. Berikut adalah beberapa
faktor yang menentukan apakah Anda cocok menjadi scalper:
A.
Kesesuaian Karakter dan Keterampilan
- Konsentrasi Tinggi:
Anda harus bisa fokus pada layar selama berjam-jam.
- Kecepatan Reaksi:
Kemampuan untuk membuat keputusan cepat dan tepat.
- Manajemen Stres:
Mampu mengatasi stres dan emosi saat trading.
B.
Apakah Scalping untuk Anda?
Kriteria |
Deskripsi |
Waktu dan Fokus |
Anda memiliki waktu untuk trading
dan bisa fokus. |
Kecepatan dan Akurasi |
Anda dapat membuat keputusan
dengan cepat dan akurat. |
Stabilitas Emosi |
Anda bisa mengatasi kerugian tanpa
terpengaruh emosi. |
Infografis
Scalping
Infografis |
Deskripsi |
Infografis tentang strategi dan
tips scalping. |
Scalping adalah teknik trading yang menuntut konsentrasi, kecepatan,
dan keterampilan yang tinggi. Dengan memahami dasar-dasar scalping, memilih
broker yang tepat, dan menerapkan strategi yang sesuai, Anda dapat meningkatkan
peluang untuk sukses sebagai seorang scalper.