Kisah Paul Rotter: Trader Sukses Mantan Scalper

Paul Rotter, yang dikenal sebagai "The Most Successful Scalper" dalam dunia trading, pernah menguasai teknik scalping di pasar obligasi Jerman sebelum akhirnya beralih ke trading jangka panjang. Berikut adalah gambaran mengenai perjalanan karirnya, pengalamannya dengan scalping, alat yang digunakan, dan alasan di balik perubahan strateginya.


Awal Karir Paul Rotter

JP: Paul, bisakah Anda berbagi tentang bagaimana Anda memulai karir trading dan gaya trading Anda?

PR: Saya mulai trading sekitar 20 tahun lalu ketika saya magang sebagai bankir di Munich. Selama magang, saya sudah bekerja di trading room di HypoVereinsbank dan kemudian pindah ke Daiwa Securities di Frankfurt sebagai trader junior. Di sana, saya memulai trading kontrak-kontrak kecil pada DAX sebelum pindah ke pasar obligasi.

JP: Bagaimana hasil trading Anda saat itu?

PR: Saya mendapat untung sejak awal di Daiwa. Pasar pada waktu itu relatif mudah dibandingkan sekarang, dengan kurangnya trading elektronik dan algoritmik. Saya trading dengan ukuran kecil-kecil dan melakukan directional trading. Saya tidak mengalami kerugian dalam dua tahun pertama saya di Daiwa.

JP: Apakah Anda memiliki mentor di Daiwa?

PR: Ya, saya punya seorang mentor, meskipun dia tidak secara langsung membimbing saya. Saya banyak belajar tentang psikologi pasar dan membaca chart darinya. Dia lebih suka mengikuti opini sendiri daripada menggunakan indikator teknikal.

Tools dan Alasan Berhenti Scalping

JP: Bisa Anda jelaskan alat dan strategi yang Anda gunakan, serta alasan di balik berhenti scalping?

PR: Saya telah banyak berubah dalam beberapa tahun terakhir. Saya berhenti scalping karena perubahan dalam regulasi dan evolusi trading algoritmik. Saat ini, trading algoritmik sering kali dianggap legal, sedangkan scalping manual seperti yang saya lakukan dapat dianggap sebagai manipulasi pasar. Karena itu, saya lebih fokus pada trading jangka menengah dan panjang dan menggunakan analisa teknikal, terutama Point and Figure Chart, yang telah saya gunakan sejak 20 tahun lalu.

JP: Apakah Anda menggunakan indikator seperti RSI, MACD, dan tools lain?

PR: Saya menggunakan Trend Line dan Support and Resistance, tetapi tidak lagi menggunakan indikator seperti RSI. Untuk scalping, indikator-indikator tersebut tidak banyak membantu; perilaku pasar di sekitar level support dan resistance lebih penting.

Scalping Forex dan Pengalaman Pribadi

JP: Dengan adanya platform trading algoritmik saat ini, apakah Anda pikir scalping forex masih mungkin menguntungkan?

PR: Jika saya mulai trading hari ini, saya mungkin akan mencoba forex karena volatilitas jangka pendek memungkinkan scalping beberapa pips. Namun, untuk trader kecil, menggunakan volatilitas jangka pendek dengan Stop Loss ketat bisa menjadi strategi. Saya sendiri lebih terlibat dalam money management dan trading jangka pendek di forex, tetapi forex tidak mudah untuk trading jangka panjang karena pengaruh berita yang seringkali mengubah arah pasar.

JP: Bagaimana dengan ritual trading Anda sekarang dibandingkan dengan dulu?

PR: Sekarang, saya tidak merencanakan kampanye trading dengan detail seperti dulu. Saya lebih sering trading berdasarkan kondisi pasar saat itu tanpa terlalu banyak persiapan. Saya hanya memerlukan chart dan newsfeed, serta informasi penting lainnya.

Tips untuk Sukses dalam Trading

JP: Apa yang membedakan trader sukses dari yang setengah-setengah?

PR: Disiplin dan manajemen uang adalah kunci. Di masa lalu, saya memiliki seseorang yang memantau profit dan loss kami, yang sangat membantu dalam menjaga disiplin. Tanpa pengawasan itu, disiplin bisa menjadi tantangan. Trader yang sukses mampu mengikuti strategi mereka meskipun mengalami kerugian dan mampu menyesuaikan posisi mereka dengan bijaksana.

JP: Apa saran Anda untuk trader yang baru mulai?

PR: Saya menyarankan untuk tidak terjun ke scalping jika Anda baru mulai. Dengan adanya trading algoritmik, scalping saat ini lebih sulit. Lebih baik fokus pada trading jangka panjang atau investasi. Jika ingin scalping, pasar saham Asia yang tidak terlalu likuid dan pasar forex bisa menjadi pilihan yang baik.

JP: Ada pesan terakhir tentang trading?

PR: Trading memang bukan untuk semua orang. Ketika mendapat profit, kita cenderung menjadi lebih berhati-hati, sedangkan ketika merugi, kita bisa jadi mengambil risiko lebih banyak. Penting untuk mengevaluasi apakah Anda siap menanggung risiko dan membuat keputusan cepat sebelum terjun ke trading.

Paul Rotter adalah contoh trader yang berhasil beradaptasi dengan perubahan pasar dan teknologi. Dari scalping intensif hingga trading jangka panjang, pengalaman dan wawasan yang dia bagikan dapat memberikan banyak pelajaran berharga bagi para trader, baik yang baru memulai maupun yang sudah berpengalaman.