Strategi Scalping Menggunakan Multiple Timeframe Analysis (MTA)

Para scalper sering kesulitan mencari peluang entry yang akurat di timeframe rendah. Namun, dengan menggunakan teknik Multiple Timeframe Analysis (MTA), trader bisa mendapatkan sinyal yang lebih berkualitas. Timeframe adalah komponen penting dalam aktivitas trading dan menentukan strategi trading yang tepat seringkali membingungkan. Teknik MTA adalah solusi yang sering digunakan untuk mengatasi masalah ini, terutama dalam scalping.



Pengertian Teknik Multiple Timeframe Analysis

Multiple Timeframe Analysis (MTA) adalah metode trading yang memanfaatkan lebih dari satu timeframe untuk memprediksi pergerakan harga. Teknik ini umumnya melibatkan tiga timeframe:

  1. Timeframe Besar: Digunakan untuk menentukan tren utama.
  2. Timeframe Kecil/Konfirmasi: Digunakan untuk mengkonfirmasi tren yang teridentifikasi di timeframe besar.
  3. Timeframe Eksekusi: Digunakan untuk membuka dan menutup posisi.

Langkah-Langkah dalam Teknik MTA

1. Kondisi Timeframe Besar

  • Tujuan: Menentukan tren utama.
  • Cara: Menggunakan indikator tren seperti Average Directional Movement Index (ADX) atau Moving Average (MA) pada timeframe besar (misalnya H1 atau H4).
  • Tujuan: Memastikan tren yang jelas sebelum melanjutkan ke analisis lebih lanjut.

2. Kondisi Timeframe Kecil

  • Tujuan: Mengkonfirmasi keberadaan tren.
  • Cara: Menganalisis timeframe kecil (misalnya M15 atau M30) untuk melihat apakah tren yang sama terkonfirmasi.
  • Tujuan: Menyelaraskan kondisi pasar di timeframe kecil dengan timeframe besar.

3. Timeframe Eksekusi

  • Tujuan: Melakukan eksekusi trading.
  • Cara: Menggunakan timeframe eksekusi (misalnya M1 atau M5) untuk mencari sinyal trading yang sesuai dengan tren yang telah dikonfirmasi.
  • Tujuan: Membuka dan menutup posisi berdasarkan sinyal yang sudah terfilter dari timeframe besar dan kecil.

Cara Scalping Dengan Teknik Multiple Timeframe Analysis

  1. Pilih Pasangan Mata Uang:

    • Pilih pasangan mata uang dengan volatilitas tinggi dan spread rendah, seperti EUR/USD.
  2. Tentukan Timeframe:

    • Timeframe besar: H1 atau M30.
    • Timeframe kecil/konfirmasi: M15 atau M30.
    • Timeframe eksekusi: M1 atau M5.
  3. Analisis Timeframe Besar:

    • Gunakan indikator seperti ADX atau MA untuk menentukan tren utama.
    • Pastikan tren jelas sebelum melanjutkan.
  4. Analisis Timeframe Kecil:

    • Konfirmasi kondisi pasar pada timeframe kecil sesuai dengan tren dari timeframe besar.
    • Misalnya, jika H1 bullish, pastikan M30 juga menunjukkan sentimen bullish.
  5. Eksekusi di Timeframe Eksekusi:

    • Gunakan timeframe eksekusi untuk mencari sinyal trading.
    • Fokus hanya pada sinyal buy jika tren bullish terkonfirmasi, atau sinyal sell jika tren bearish terkonfirmasi.

Contoh Penerapan Teknik MTA

  • Timeframe Besar (H1): Menunjukkan tren bullish.
  • Timeframe Kecil (M30): Juga menunjukkan tren bullish.
  • Timeframe Eksekusi (M5): Cari sinyal buy sesuai dengan tren bullish yang telah dikonfirmasi.

Teknik MTA adalah alat bantu untuk memfilter sinyal trading sehingga mendapatkan entry yang sesuai dengan arah pasar. MTA membantu dalam memvalidasi sinyal trading dengan mengkonfirmasi tren dari berbagai timeframe. Selalu ingat untuk memahami risiko dan menerapkan money management yang tepat sebelum bertrading. Tidak ada strategi trading yang bisa menjanjikan keuntungan absolut, tetapi dengan money dan risk management yang baik, strategi trading sederhana bisa menjadi sumber keuntungan yang konsisten.