Recency Bias adalah penyakit trading yang muncul dari posisi trading terakhir dan dapat mempengaruhi pengambilan keputusan serta objektivitas trading. Penyakit ini bersifat psikologis dan dapat merugikan trader jika tidak diatasi dengan baik.
Apa Itu Recency Bias?
Recency Bias terjadi ketika seorang trader terlalu fokus pada hasil posisi trading terakhirnya. Hal ini membuatnya kehilangan pandangan luas dan objektivitas dalam menilai kondisi pasar. Sifat dasar manusia yang cenderung memandang kejadian jangka pendek dapat memicu Recency Bias.
Dampak Recency Bias
- Mempengaruhi Pengambilan Keputusan: Trader yang terkena Recency Bias dapat membuat keputusan berdasarkan hasil trading terakhir, tanpa mempertimbangkan faktor-faktor lain yang relevan.
- Mengurangi Objektivitas: Kehilangan pandangan luas dapat mengurangi objektivitas trader dalam mengevaluasi kondisi harga dan peluang trading.
- Peningkatan Risiko: Jika trader terlalu percaya diri setelah mendapat kemenangan besar, ia mungkin meningkatkan risiko dengan membuka posisi besar atau melanggar aturan sistem tradingnya.
- Menghambat Performa Masa Depan: Hasil trading terakhir dapat mempengaruhi mindset dan kinerja trading di masa depan, baik secara positif maupun negatif.
Winning Streak dan Losing Streak
- Winning Streak: Trader yang sedang dalam posisi winning streak mungkin terlalu percaya diri dan meningkatkan risiko. Ini bisa berujung pada overtrading dan pelanggaran terhadap aturan sistem trading.
- Losing Streak: Sebaliknya, trader yang mengalami losing streak dapat menjadi sangat hati-hati, bahkan takut, sehingga melewatkan peluang trading yang sebenarnya bagus.
Cara Mengatasi Recency Bias
- Belajar dan Memperdalam Ilmu: Pengetahuan yang kuat tentang pasar dapat meningkatkan keyakinan dan membantu mengatasi Recency Bias. Pahami bahwa posisi terakhir tidak menentukan hasil trading di masa depan.
- Latih Cara Berpikir: Sadar akan pola pikir yang menyebabkan Recency Bias dan latih diri untuk tetap tenang dan objektif dalam menghadapi setiap posisi trading.
- Analisa Mental Sebelum Trading: Lakukan analisa mental sebelum membuka posisi trading. Pertimbangkan dengan hati-hati tanpa terpengaruh oleh hasil trading terakhir.
- Kenali Edge vs Emotion: Pahami perbedaan antara Edge (potensi profitabilitas sistem trading) dan emosi. Tetap fokus pada Edge dan hindari terbawa emosi berlebihan.
- Ikhlaskan Posisi Loss: Terimalah kenyataan bahwa kerugian adalah bagian dari trading. Jangan biarkan emosi negatif menghambat performa trading Anda.
Trading Layaknya Hedge Fund Manager
Bayangkan diri Anda sebagai seorang hedge fund manager yang tidak terburu-buru untuk masuk posisi trading. Para profesional tahu bahwa keberhasilan tidak terletak pada seberapa banyak posisi dibuka, melainkan pada kebijaksanaan dalam mengelola risiko.
Trading Layaknya Hedge Fund Manager
Mengatasi Recency Bias memerlukan kemauan keras untuk memperbaiki diri. Belajar, latih cara berpikir, dan kenali perbedaan antara Edge dan emosi. Jauhkan diri dari market jika gejala Recency Bias muncul, dan pertahankan kebiasaan baik dalam trading Anda.
Menggunakan pendekatan yang tenang, objektif, dan disiplin, trader dapat menghindari jebakan Recency Bias dan mendekati trading layaknya seorang hedge fund manager yang bijak.